Senin, 01 Februari 2010

EKONOMI KESEHATAN, AWAL SEBUAH PERMASALAHAN


Kesehatan bukan merupakan sebuah barang berharga layaknya barang-barang pada umumnya. Kesehatan bukanlah kursi, bukan meja, bukan juga sepeda. Bukan semua itu. Kesehatan merupakan landasan dasar dari kata human right. Harapanya setiap orang dapat memiliki kesehatan. Setiap orang dapat menjadi produktif untuk menjalankan aktivitas hidup mereka. Sehingga sebuah kesehatan dapat dijadikan investasi untuk mejalankan kehidupan.
Kehidupan ekonomi tergantung kepada pengorbanan setiap orang untuk mendapatkan barang ataupun jasa. Misalnya saja pada contoh berikut ini. Seseorang ingin membeli sepeda keinginannya. Pada saat di rumah pembeli sepeda ini sedang memikirkan sepeda yang ingin di belinya. Ciri-cirinya antara lain berwarna biru, bermerk X, memiliki disain yang unik. Sesampainya di toko sepeda sang pembeli ini langsung memlilih sepeda pilihannya tadi. Dia pun dengan mudah dapat mendapatkan sepeda tersebut karena dia juga memiliki uang yang cukup. Bayangkan saja kalau sang pembeli tidak memiliki uang yang cukup. Dirinya hanya dapat berangan-angan untuk membeli sepeda tersebut sampai akhirnya ia memiliki cukup uang untuk membeli sepeda pilihannya.
Berbeda dengan kasus pembeli sepeda diatas dengan penderita suatu penyakit aneh yang harus segera ditolong. Ia tidak dapat menunda pegi ke rumah sakit untuk mengobati penyakitnya karena bila menunda pastilah nyawa resikonya. Mungkin tidak menjadi sebuah permasalahan ketika penderita penyakit tadi memiliki cukup uang, tetapi tentu bias dibayangkan bila penderita penyakit tadi tidak memiliki cukup uang maka dia bias saja dilempar ke jalan oleh rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk operasi.
Permasalahan tidak berhenti sampai disitu. Barang-barang seperti sepeda, meja, kursi atau barang-barang lainnya dapat dibayangkan oleh kebanyakan orang. Tetapi barang-barang seperti jarum suntik, infuse, alat-alat bedah, dan alat-alat lab tidak banayk orang mengetahuinya. Seseorang yang dating berobat ke dokter kebanyakan tidak bias membayangkan sebelumnya akan diberi perlakuan seperti apa oleh deokter yang akan mengobati mereka. Bisa saja seseorang yang tidak perlu periksa lab diharuskan menjadi periksa lab karena saran dan anjuran dokter. Tapi ini masih kalimat bias saja,hee. Alasannya hanya Cuma satu pasien tidak tahu dan tidak bias membayangkan sebelumnya tentang kesehatan mereka.
Permasalahan akan semakin kompleks ketika pemberi dana kesehatan semakin berkurang. Bila kita lihat pemberi dana kesehatan bias dari pemerintah, swasta, lsm, atau perorangan dengan cara out of pocket. Tetapi, bila semakin banyak orang yang mengeluarkan biaya untuk kesehatan mereka dengan out of pocket maka kemana sebenarnya system yang telah dibuat untuk menjadikan kesehatan yang menjadi lebih murah dan gratis.
Obat-obatpun semakin lama semakin mahal harganya. Andalan masyarakat yang biasanya menggunakan obat generic semakin sedikit diproduksi dipasaran. Kebanyakan manusia saat ini juga tidak bias membuat obat sendiri tidak seperti orang jaman dahulu yang bias membuat obat tradisional.he.. Semakin lama obat digunakan untuk hal-hal bisnis. Menjadikan orang kaya secara sepihak. Mendasari banyak hal diatas, akankah kesehatan dapat menjadi human right dengan permasalahan ekonmi yang carut marut??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar